Sabtu, 06 Desember 2008

URAPAN KUASA ALLAH ( ROH KUDUS )

MEMAHAMI URAPAN ALLAH

Anda pernah makan kue donat? Kue donat itu dibuat dari telur, terigu,
gula dan bumbu-bumbu tertentu. Setelah diaduk, lalu dicetak dalam bentuk
lingkaran dan digoreng dengan minyak. Secara otomatis dibalik oleh mesin
dan keluar dalam bentuk kue yang jadi. Sebelum dijual, ada yang diberi
mentega dulu, lalu diberi butiran cokelat. Ada yang diberi gula dan ada
yang diberi keju. Donat yang rasanya cepat menjemukan itu sekarang jadi
lebih enak untuk dinikmati. Yang dibubuhkan diluar itulah yang namanya
urapan.
Kita sebagai anak Allah juga mendapat urapan. Urapan itu membuat seorang
anak-Allah menjadi lebih 'enak' dan dapat dinikmati oleh orang lain.
Urapan itu banyak macamnya. Itu yang menyebabkan banyak macam hamba
Tuhan, berbeda dalam urapannya. Pemahaman tentang urapan ini penting.
Saya kira gereja-gereja Tuhan sangat kurang dalam mengerti perbedaan
pengurapan yang satu dengan pengurapan yang lainnya. Sumber segala kuasa
itu datangnya dari Allah. Ketika Lusifer dibuang ke bumi, ia membawa
urapan Allah yang ia pergunakan untuk membujuk manusia menjadi
pengikutnya/alatnya. Iblis mengurapi hamba-hambanya dengan urapan-urapan
khusus sehingga ada dukun, paranormal dan tukang-tukang sihir dan
hipnotis. Gereja-gereja dalam kenyataannya dibutakan oleh si Iblis
supaya tidak mengenal urapan kuasa Allah. Allah sendiri memberikan kuasa
yang lebih tinggi kepada anak-anak Allah melalui Roh Kudus dengan
pengurapan.

Jenis-jenis pengurapan, menurut manifestasinya antara lain:

Urapan Pengajaran (1 Yoh. 2:26-27)
1Yoh 2:26-27 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang
yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam diri kamu tetap ada
pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak
perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya
mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar,
tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kesaksian
Pada tahun 1962-1966, saya sulit mengerti akan isi Alkitab walaupun
keinginan saya untuk mengerti isi Alkitab kuat sekali. Waktu itu saya
sudah dibaptis dan sangat giat di dalam berbagai pelayanan di gereja.
Tapi sejak saya lahir baru pada tahun 1966, saya mulai senang membaca
Alkitab dan saya anggap bahwa Alkitab itu adalah makanan yang sangat
menyenangkan. Saya mulai mengerti akan isi Alkitab. Saya dapat
menghubungkan antara satu ayat dengan ayat yang lainnya. Saya dapat
menangkap pengertiannya dan saya dapat membayangkan maksudnya dengan
jelas. Saya dapatkan bahwa Tuhan berbicara melalui ayat-ayat yang saya
baca, dan Tuhan dapat menjawab setiap pertanyaan saya.
Sejak seseorang mengalami kelahiran baru, di dalam dirinya ada urapan
pengajaran yang membuatnya mengerti isi Alkitab yang dibacanya. Urapan
ini mengajar kita segala sesuatu dari kebenaran Kerajaan Allah.
Pengajar utama kita bukanlah guru-guru atau Sekolah Alkitab, tapi
urapan pengajaran. Tidak mustahil seseorang memahami isi Alkitab dan
menjadi seorang hamba Tuhan tanpa pernah Sekolah Alkitab, asal ia
setia belajar dari urapan Roh Kudus.
Tapi saya tidak mengatakan bahwa kita tidak usah mendengar guru sama
sekali. Pengajaran dari setiap guru memang baik untuk kita dengar,
tapi cek dengan Roh Kudus yang ada di dalam diri Anda. Saya pun tidak
menganjurkan supaya Anda menolak sama sekali akan Sekolah Alkitab.
Sekolah Alkitab tetap baik dan penting. Hanya sekarang, Anda harus
memilih sebab banyak Sekolah Alkitab yang kedengarannya hebat, tapi
isinya terlalu banyak teologia yang berasal dari kakek moyang kita.
Hal itu pun berbahaya sebab banyak ajaran tradisi yang sebenarnya
sudah dikoreksi oleh Roh Kudus, tapi mereka tetap berpegang teguh
sebagai tradisi. Akibatnya, sukar menerima pengajaran Roh Kudus yang
baru. Firman Allah mengatakan, "Pada akhir zaman, pengetahuan Allah
akan bertambah-tambah sehingga seperti air yang menutupi dasar
lautan."

Urapan Air (Yoh. 7:37,39)
Yoh 7:37,39 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu,
Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum! 39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan
diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum
datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Tuhan Yesus berkata tentang air yang hidup pada puncak perayaan hari
raya Pondok Daun. Hari raya Pondok Daun berlangsung selama 7 hari.
Pada hari yang ketujuh, semua orang Israel berziarah ke Bait Suci.
Mereka mengambil air untuk dicurahkan di depan Bait Suci. Saya percaya
bahwa ketika itu, orang Israel tidak mengerti tentang arti tradisi itu
sebenarnya. Di situ, Tuhan Yesus tampil dan berkata, "Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam
hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yoh 7:38 Dia berbicara
tentang tubuh manusia. Barangsiapa haus dan rindu sekali untuk datang
kepada Tuhan Yesus, Dia akan memberi baptisan Roh Kudus kepadanya. Di
dalam dirinya akan mengalir mata air persis seperti yang digambarkan
di Bait Suci.
Di masa Kerajaan 1.000 tahun, di tempat yang sama akan didirikan Bait
Suci yang baru dan Tuhan Yesus akan bertakhta di sana. Dari bawah
takhta itu akan mengalir aliran air yang hidup. Aliran itu semakin
lama semakin kuat dan semakin besar serta akan turun ke lembah Hebron.
Separuh ke barat dan separuh ke timur. Yang ke timur akan masuk ke
laut Mati. Sebenarnya, hal ini adalah gambaran yang sama yang Allah
buat untuk menggambarkan langit dan bumi yang baru Why. 22:1-2. Di
langit dan di bumi yang baru ada takhta Allah. Di sana, ada
aliran-aliran air yang mengalir. Air di sana bukanlah air yang kita
minum sekarang ini, melainkan Roh Kudus.
Dari dalam hati seseorang yang telah dilahirkan baru ada mata air yang
hidup yang mengalir keluar dan mampu menghidupkan jiwa orang lain atau
menyembuhkan penyakit atau menghidupkan organ tubuh yang telah tidak
berfungsi. Urapan air yang kuat dirasakan sebagai air dingin yang
membuat seseorang menggigil.

Urapan Angin (1 Raj. 19:9-12; Kis. 2:1-2)
1 Raj. 19:9-12 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di
situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di
sini, hai Elia?" Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN,
Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang;
hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut
nyawaku." Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu
di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang
membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului
TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu
datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan sesudah
gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan
sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
Kis 2:1-2 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul
di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Urapan angin ini mendahului kehadiran Tuhan di gunung Horeb ketika
Elia berada di sana. Ia pun muncul pada hari Pentakosta. Urapan ini
meniup dan memindahkan kesadaran roh seseorang dari alam materi ke
dalam alam roh. Benny Hinn meniup mikrofonnya dan orang-orang pada
tumbang ke belakang karena merasakan tiupan angin dari depan.
Kesaksian
Pada masa-masa lalu, pak Silas Bella banyak melayani pengurapan dalam
bentuk angin yang menerpa dari depan. Orang yang mengalaminya
mengatakan, "Pak, saya merasakan seperti ditabrak angin hingga roboh."
Saya pun setiap kali menumpangkan tangan, yang saya tumpangkan roboh
seketika.
Suatu saat, saya memimpin sebuah Persekutuan Doa, dan saya mau
menumpangkan tangan kepada seseorang. Ketika saya berjalan, tiba-tiba
ada 2 orang roboh. Salah seorang dari mereka berkata, "Pak, ketika
Bapak lewat tadi, kami merasakan seperti ditabrak angin." Mungkin bila
hanya seorang yang roboh, bisa saja hanya rekayasa mereka, tetapi
karena ada dua orang yang mengatakannya, saya sadar itu urapan Roh
Kudus yang bermanifestasi sebagai angin keras.
Urapan Api (Kis. 2:3; Yes. 6:5-6)
Kis 2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Yes 6:5-6 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini
seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang
najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta
alam." Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku;
di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah
Urapan api yang memurnikan/menguduskan seseorang dari roh-roh najis
dan roh-roh jahat supaya layak untuk digunakan sebagai alat Tuhan.
Pelayanan pelepasan menggunakan api yang membakar roh-roh jahat. Hal
ini nampak jelas dari reaksi roh-roh jahat itu yang berteriak-teriak
kepanasan.

Urapan Gempa (1 Raj. 19:11; Yes. 6:4; Kis. 4:30-31; Ibr. 12:26-28)
1 Raj 19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu
di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang
membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului
TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu
datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
Yes 6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang
yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.
Kis 4:30-31 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan
adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu
yang kudus."31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat
mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu
mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Ibr 12: 26-28 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang
Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan
hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi"
menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia
dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi,
karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita
mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan
kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Dari Kisah Rasul terutama kita melihat bagaimana Tuhan menjawab doa
murid-murid yang memohon keberanian untuk memberitakan Injil dengan
pencurahan Roh Kudus dan bermanifestasi dalam bentuk gempa. Urapan
gempa ini memberi keberanian kembali kepada Elia yang takut menghadapi
Izebel dan merasa sendirian. Hal ini pun memberi keberanian kepada
Yesaya untuk menjadi utusan Tuhan. Kesaksian
Pdt. Simamora pernah bersaksi di persekutuan kami. Dia mengatakan
bahwa di antara timnya yang melayani di desa-desa, ada yang susah
sekali diatur dalam kedisiplinan. Tapi pada suatu saat, ketika mereka
berdoa, tiba-tiba ada seseorang dari antara mereka meminta ampun akan
dosa-dosanya. Lalu yang lainnya pun mengikutinya. Setelah mereka
berdoa, tiba-tiba Roh Kudus turun dalam bentuk gempa. Mereka merasakan
rumah itu tergoncang.
Suatu saat, di Jakarta, kami berdoa di rumah yang pemiliknya bernama
Pak Daud Tegasan. Kami memohon supaya Tuhan memberi urapan gempa untuk
menggoncangkan kerajaan Iblis. Tiba-tiba Ibu Daud Tegasan (yang punya
rumah) mulai tergoncang. Ia melihat suatu cahaya dan badannya terus
bergetar. Siangnya, ia hadir di sebuah Persekutuan Doa. Ternyata hamba
Tuhan yang diundang tidak hadir. Lalu ia diminta untuk membawakan
firman. Lalu ia bangkit dan segera mendapatkan ayat-ayat untuk
dibagikan. Ia membagikan firman saat itu dengan berani sekali. Urapan
gempa membuat orang menjadi sangat berani.

Urapan Awan (2 Taw. 5:13-14)
2 Taw. 5:13-14 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak
memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan
syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap
dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu
rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan, sehingga imam-imam itu
tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan
itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
Tanda kehadiran Allah di antara jemaat-Nya. Dalam Matius 17:5-6, Allah
Bapa sendiri turun dan berbicara kepada rasul-rasul. Kehadiran awan
yang terang ini selalu mengakibatkan orang tersungkur ke depan, tidak
tahan berdiri dihadapan-Nya.

Urapan Guntur (1 Sam. 7:10)
1 Sam 7:10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah
orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu
TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan
mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.
Allah mengguntur untuk menggentarkan musuh orang Israel hingga mereka
ketakutan. Bila hadirat Allah kuat, orang tertentu mendengar suara
guntur yang keras menggelegar di atas kepalanya dan membuatnya roboh
dalam urapan. Rupanya urapan macam ini diperlukan dalam peperangan
untuk membuka kepungan kuasa kegelapan.
Kesaksian
Ketika saya berdoa untuk mempersiapkan acara pengurapan di Samarinda,
saya mendapatkan ayat di ISam 7:10. Saya merenungkan apa arti dari
ayat itu dari malam hari sampai pada pagi harinya. Pada pagi harinya,
saya dan 4 orang dari tim Revival menyembah Tuhan, tapi pikiran saya
terus tertuju ke ayat tersebut. Setelah selesai menyembah dan berdoa
bersama lebih dari dua jam, anggota tim saya beristirahat. Ibu Daud
masih tinggal dan ia mengalami pelepasan dari beberapa hal yang
menekan hatinya. Lalu saya mulai bagikan apa yang memenuhi fikiran
saya, yaitu tentang Tuhan yang mengguntur itu. Saya bertanya kepada
Ibu Dorcas, "Apa hal ini pun termasuk sejenis urapan?" Lalu saya
menyuruhnya berdiri, dan saya berdoa, "Bapa di Surga, kirimkanlah
urapan guntur itu ke dalam diri kami." Tiba-tiba Ibu Dorcas roboh dan
tertawa. "Mengapa tertawa?" tanya saya. "Saya mendengar seperti ada
suara petasan, pak," jawabnya. Lalu saya berdoa, "Bapa di Surga, saya
meminta guntur, bukan petasan." Lalu ia roboh kembali. "Saya mendengar
suara guruh, pak. Bukan petasan lagi," katanya. Lalu saya berdoa
kembali, "Bapa di Surga, saya meminta guntur yang mengguntur kuat
sekali." Lalu ia roboh kembali, kemudian ia mual dan muntah. "Mengapa
anda menjadi begini?" tanya saya. "Tidak tahu, pak. Tapi sekarang,
hati saya merasa lega sekali," jawabnya. Rupanya ia mengalami
pelepasan kembali ketika ia terkena urapan guntur. Setiap roh yang
halus sekali yang ia tidak terdeteksi dalam pelayanan sebelumnya
keluar juga karena urapan guntur itu.

Urapan Sukacita (Yes. 61:1-3)
Yes 61:1-3 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah
mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati,
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan
tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur
semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan
kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian
puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
"pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan
keagungan-Nya.
Tuhan Yesus diurapi untuk menyampaikan kabar baik, yaitu Injil
keselamatan, inner healing, pelepasan, pengajaran tentang anugerah
Allah, penghiburan dan memberi Oil of Joy/minyak (urapan) sukacita
sebagai finishing touch dari pelayanan-Nya supaya semua orang percaya
menjadi pohon terbantin tanaman Allah yang mengagumkan. Ia sendiri
telah menerima minyak urapan kegirangan (oil of gladness) karena
mencintai keadilan dan membenci kefasikan. Ini adalah pengurapan
terakhir yang diberikan Allah kepada mempelai perempuan Tuhan Yesus
menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai Mempelai Pria bagi
jemaat-Nya. Di dalam urapan ini, orang-orang dapat terbang seperti
rajawali, menari, melompat dan tertawa dalam roh. Kesaksian
Suatu hari, saya berdoa karena hati saya merasa tertekan sekali karena
saya merasa kecewa kepada orang Bandung. Di sebuah rumah kosong yang
saya pinjam untuk berdoa dan berpuasa, ada sebuah meja Jepang. Lalu
saya mengelilingi meja tersebut. Saya anggap meja tersebut adalah kota
Bandung. Lalu saya mulai bedoa, "Tuhan, saya mengampuni orang Bandung.
Saya memberkati mereka yang paling judes, yang paling cerewet, yang
paling bawel maupun yang paling kurang ajar. Saya memberkati mulutnya
sampai penuh supaya mereka tidak dapat lagi mengomel, hanya berkat
saja yang mereka katakan." Saya katakan hal itu sampai perasaan saya
merasa lega. Tiba-tiba saya memuji Tuhan. Ketika saya memuji Tuhan,
pikiran saya berkata, "Mengapa saya tidak memuji semaksimal mungkin di
hadapan hadirat Tuhan? Daud dulu melompat-lompat dan menari-nari,
mengapa saya tidak?" Padahal saya ini adalah seorang yang pemalu.
Karena ruangan tersebut adalah ruangan yang kosong, saya
berjingkrak-jingkrak dan melompat-lompat sepuas-puasnya. Sejak saat
itu, bila saya mendoakan orang lain, mereka terkena urapan sukacita
Ada seorang ibu yang hendak diceraikan oleh suaminya. Ia datang minta
didoakan. Saya tumpang tangan kepadanya dan melepaskannya dari stress
yang menekan jiwanya. Lalu saya berdoa, dan terjadilah kelepasan.
Setelah terlepas, ia tergeletak seperti orang tak berdaya. Saya
kemudian berdoa: "roh Kudus, ia tak akan bisa menang dalam perkaranya
kalau masih begini, Mari buat ia bersukacita didalam Tuhan !" Kemudian
ibu ini mulai berdiri dan bergerak seperti burung yang terbang, lalu
ia menari-nari. Ini hal yang baru bagi saya.
Suatu hari, kami mengadakan retreat untuk tim Revival di Ciumbuleuit,
Bandung. Ketika mereka berkumpul sore hari, mereka menyanyi dengan
indah dan sehati sekali. Tiba saatnya doa pengurapan pada malam
harinya, saya tumpang tangan atas mereka satu persatu. Semua peserta
pun mulai menari-nari dan berjingkrak-jingkrak, ibu-ibupun
melompat-lompat seperti anak kecil yang bergirang dihadapan Tuhan.
Sukacita ini terus berlangsung berhari-hari dan berminggu-minggu
setelah itu.
Suatu hari, Ibu Dorcas berkata, "Pak, di rumah, ketika saya mendengar
kaset lagu-lagu pujian, kaki saya bergoyang-goyang, tak bisa ditahan."
Itu urapan sukacita. Bila roh Allah masuk ke dalam diri Anda, Anda
tidak akan sadar berkeliling dan menari ke mana-mana.

Urapan Kilat (Kel. 20:18)
Kel. 20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat
sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa
itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
Orang yang menerima urapan seperti ini menjadi kaku seperti patung
untuk sesaat lamanya. Contohnya Maria Woodworth Etter, penginjil
wanita di zaman sebelum gerakan Pentakosta, di tengah-tengah sebuah
khotbahnya, ia tiba-tiba membeku dan berhenti berkhotbah. Hal ini
mengejutkan yang hadir dalam tenda KKR-nya itu. Dokter kemudian
memeriksanya, ternyata ia masih hidup. Yang sangat aneh adalah bahwa
ia berdiri terus dan tak seorangpun dapat menggesernya atau
merebahkannya untuk dibawa ketempat lain. Khotbah diambil alih oleh
orang lain. Hal ini berlangsung terus tiga hari lamanya. Pada hari
ketiga, tendanya semakin penuh orang datang karena peristiwa ini,
tiba-tiba ia balik sadar kembali dan meneruskan khotbahnya yang
terputus dua hari yang lalu tanpa menyadari bahwa ia telah membeku
tiga hari lamanya. Kejadian ini membuat banyak orang bertobat.


Urapan Cahaya (Kis. 9:3,4)
Kis 9:3-4 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota
itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah
ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya:
"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Tanda kehadiran Tuhan dalam kemuliaan-Nya. Terang itu membuka mata
rohani seseorang hingga ia dapat melihat dalam dunia roh atau melihat
vision. Dalam pengurapan Roh Kudus, bila seseorang mulai melihat
terang dalam penglihatannya, itu tanda ia mulai terbuka mata roh-nya
untuk melihat penglihatan-penglihatan.

Urapan Mujizat (Luk. 5:8)
Luk 5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan
Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini
seorang berdosa."
Manifestasi urapan ini mengakibatkan seseorang tersungkur ke depan dan
merasakan urapan yang mengalir ke tulang-tulang, terasa ngilu seperti
rematik. Urapan jenis ini memanjangkan tulang-tulang atau melenyapkan
daging tumbuh, menambal gigi-gigi berlubang, menumbuhkan bagian-bagian
tubuh yang terhilang, mengubah air menjadi anggur, memindahkan
gunung-gunung, membangkitkan orang mati dan sebagainya.
Urapan-urapan yang lainnya
Masih banyak lagi bentuk urapan lain; urapan berkat, urapan yang
membangkitkan iman, dan banyak urapan-urapan lain yang belum
terselidiki, namun semua bentuk urapan ini dapat kita katakan dengan
satu nama umum, yaitu: Urapan Roh Kudus.